MAKALAH STUDI ISLAM
LINGKUNGAN YANG SEHAT SEBAGAI SUMBER REZEKI
DI SUSUN OLEH :
KELOMPOK 8 (KEUANGAN A2)
MULIANA
:
1661201243
A MISBAHUDDIN
:
1661201311
AINUL HAKIM
:
1661201380
HARJUM
:
1661201169
UNIVERSITAS MUSLIM MAROS
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
YAYASAN PERGURUAN ISLAM MAROS
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat serta karunia-Nya sehingga kami berhasil menyelesaikan makalah yang berjudul “LINGKUNGAN YANG SEHAT SEBAGAI SUMBER REZEKI ”. Dari makalah ini semoga dapat memberikan informasi kepada kita semua bahwa lingkungan yang sehat merupakan suatu penting. Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun selalu kami harapkan demi kesempurnaan makalah ini.Akhir kata, kami sampaikan terimakasih kepada semua pihak yang telah berperan tanggung jawab serta dalam penyusunan makalah ini dari awal sampai akhir. Semoga Allah SWT senantiasa meridhai segala usaha kita. Aamiin.
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ii
DAFTAR ISI.............................................................................................................................iii
BAB I 1
PENDAHULUAN 1
A.Latar Belakang 1
B.Rumusan Masalah 1
C. T ujuan 1
BAB II 2
PEMBAHASAN 2
A. Alam dan kehidupan 2
B. Pengertian Lingkungan Sehat 2
C. Ciri-ciri Lingkungan Sehat 3
D. Rezeki 3
E. Lingkungan Yang Sehat Menjadi Sumber Rezeki 5
BAB III 7
PENUTUP 7
A. Kesimpulan 7
B. Saran 7
DAFTAR PUSTAKA 8
BAB I
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Agama sebagai sumber nilai dapat merubah alam dan lingkungan menjadi suatu sumber kehidupan dan rezeki yang positif (manfaat) maupun negatif (madarat). Sebagian ahli pikir mencoba menggunakan Islam sebagai sistem nilai dan norma untuk memecahkan masalah kehidupan seluruh makhluk di bumi ini sebagai ungkapan rasa tanggung jawab. Lingkungan hidup merupakan satu kesatuan sistem dan memiliki hubungan yang sanagat banyak dengan penghuni, banyak interaksi dan korelasinya. Lingkungan hidup dalam pandangan Islam tidak terlepas dari proses penciptaan Allah yang tidak secara kebetulan. Kejadian alam semesta yang sistematik mengarahkan manusia agar mampu menghayati wujud, keesaan dan kebesaran Allah. Mengingat karena semua kerusakan atau pencemaran lingkungan disebabkan karena ulah manusia, maka amar ma’ruf nahi mungkar adalah cara terbaik untuk menanggulangi hal tersebut dengan tinjauan secara teologis dan fenomenologis.
B.Rumusan Masalah
Bagaimana hubungan antara lingkungan dan agama
Bagaimana pengaruh islam terhadap lingkungan yang sehat
Bagaimana lingkungan yang sehat dapat mengundang rezeki
C. T ujuan
Mengetahui hubungan antara lingkungan dan agama
Mengetahui pengaruh islam terhadap lingkungan yang sehat
Mengetahui bagaimana lingkungan yang sehat dapat mengundang rezeki
BAB II
PEMBAHASAN
Alam dan kehidupan
Alam dan kehidupan merupakan lingkungan hidup manusia dalam sistem alam semesta. Dengan sistem nilai dan norma tertentu, manusia dapat merubah alam menjadi suatu sumber kehidupan yang positif (manfaat) maupun negatif (mudarat), yang lalu memiliki dampak pada nature. Dampak manfaat akan membawa manusia pada kebahagiaan, kesejahteraan atau kemuliaan. Sedang dampak mudarat bisa menyebabkan kehancuran kehidupan manusia sendiri.
Lingkungan hidup adalah sistem yang merupakan kesatuan ruang dengan semua benda, daya, keadaan, dan makhluk hidup, termasuk di dalamnya manusia dan perilakunya yang mempengaruhi kelangsungan perikehidupan dan kesejahteraan manusia serta makhluk hidup lainnya sebagaimana Firman Allah dalam Qur’an Surat Al-Baqoroh ayat 164 “Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi, silih bergantinya malam dan siang, bahtera yang berlayar di laut membawa apa yang berguna bagi manusia, dan apa yang Allah turunkan dari langit berupa air, lalu dengan air itu Dia hidupkan bumi sesudah mati (kering) nya dan dia sebarkan di bumi itu segala jenis hewan, dan pengisaran angin dan awan yang dikendalikan antara langit dan bumi ; sungguh terdapat tanda-tanda (keesaan dan kebesaran Allah) bagi kaum yang memikirkan .
Pengertian Lingkungan Sehat
Lingkungan adalah Kombinasi antara kondisi fisik yang mencakup keadaan sumber daya alam seperti tanah, air, energi surya, mineral, serta flora dan fauna yang tumbuh di atas tanah maupun di dalam lautan, dengan kelembagaan yang meliputi ciptaan manusia seperti keputusan bagaimana menggunakan lingkungan fisik tersebut. Lingkungan terdiri dari komponen abiotik dan biotik. Komponen abiotik adalah segala yang tidak bernyawa seperti tanah, udara, air, iklim, kelembaban, cahaya, bunyi. Sedangkan komponen biotik adalah segala sesuatu yang bernyawa seperti tumbuhan, hewan, manusia dan mikro-organisme (virus dan bakteri).
Sehat adalah Merupakan sebuah keadaan yang tidak hanya terbebas dari penyakit tetapi juga meliputi seluruh aspek kehidupan manusia yang meliputi aspek fisik, emosi social dan spiritual. Perwujudan indifidu yang diperoleh melalui melalui kepuasan dalam berhubungan dengan orang lain. Perilaku yang sesuai dengan tujuan perawatan diri yang kompeten sedangkan penyesuaian diperlukan untuk mempertahankan stabilitas dan intregitas structural. Jadi bisa di simpulkan, bahwa penegrtian Lingkungan sehat adalah lingkungan yang terhindar dari hal-hal yang menyebabkan gangguan terhadap kesehatan masyarakat atau anak-anak.Menjaga kebersihan lingkungan sangatlah penting karena dengan menjaga kebersihan lingkungan dapat menjamin anggota keluarga hidup sehat dan terhindar dari berbagai penyakit
Ciri-ciri Lingkungan Sehat
untuk menciptakan lingkungan yang sehat tidak sulit yaitu bias di mulai dari hal-hal kecil yang terkadang sering di lupakan oleh banyak orang. Missal
Udara yang segar yang tidak mengandung polusi
membuang sampah sekecil apapun pada tempat yang di sediakan
bersih dan terbebas dari kontaminasi kotoran dari lingkungan sekitar.
Bila lingkungan kotor masih terus di biarkan, maka sejumlah penyakit akan menjadi ancaman bagi masyarakat. Seperti penyakit DBD, malaria, TBC, hingga penyakit cikumunya.
Surat Al An’am ayat 141 -142 Sebagai agama yang rahmatan lil alamin (kasih bagi alam semesta; surat 21 ayat 107), maka sudah sewajarnya apabila Islam menjadi pelopor bagi pengelolaan lingkungan sebagai manifestasi dari rasa kasih bagi alam semesta tersebut. Selain melarang membuat kerusakan di muka bumi, Islam juga mempunyai kewajiban untuk menjaga lingkungan yang bersih,
Rezeki
Sekiranya ada kata yang begitu akrab di telinga semua orang, itulah rezeki. Tidak ada orang yang tidak mengharapkan rezeki. Bahkan, muara dari hampir setiap usaha manusia adalah mencari rezeki. Pendidikan, kedudukan, dan pekerjaan kerap dimaknai sebagai wasilah menuju rezeki. Sayang, makna rezeki pada sebagian orang telah mengalami penyempitan.
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), rezeki adalah segala sesuatu pemberian Tuhan yang dipakai untuk memelihara kehidupan. Dengan demikian, rezeki bukan melulu makanan dan uang. Masih banyak rezeki yang kita terima bukan berwujud materi atau benda. Bahkan, menurut Rasulullah, “dua nikmat (rezeki) yang sering dilupakan kebanyakan orang adalah kesehatan dan kesempatan” (HR Bukhari).
Dalam hidup ini, ada dua jenis rezeki yang diberikan Allah kepada manusia: rizqi kasbi (bersifat usaha) dan rizqi wahbi (hadiah). Rizqi kasbi diperoleh lewat jalur usaha dan kerja. Terutama jika menyangkut kekayaan dunia, rezeki jenis ini tidak mensyaratkan kualitas keimanan penerimanya. Tidak jarang kita jumpai orang yang ingkar kepada Allah tetapi hidupnya sukses.
Selain sebagai hasil kerja, karena rizqi kasbi memang berasal dari sifat rahman atau pemberian Allah. Rumusnya, siapa mau berusaha, dia akan dapat. Karena itu, rezeki berupa kekayaan dunia tidak selalu mencerminkan cinta Allah kepada pemiliknya. Juga karena kekayaan harta memang tidak bernilai di hadapan Allah. “Sekiranya bobot kenikmatan dunia di sisi Allah seberat sayap nyamuk, maka Dia tidak akan memberi minum kepada orang kafir meski hanya seteguk air” (HR Tirmidzi).
Lain dari itu adalah rizqi wahbi. Rezeki ini datangnya di luar prediksi pikiran manusia. Kadang malah tidak memerlukan jerih payah. Pegawai rendahan bisa saja memiliki harta melimpah. Kiai desa yang miskin papa mendadak mendapatkan biaya haji dari pemerintah. Itulah rizqi wahbi. Perolehannya lebih karena sifat rahim atau kasih sayang Allah.
Itulah kenapa yang paling berpeluang mendapatkan rizqi wahbi adalah hamba yang bertakwa. Kesuksesan orang bertakwa itu lebih ditentukan oleh kualitas keimanannya daripada profesinya. “Barangsiapa yang bertakwa kepada Allah, Dia akan memberinya jalan keluar. Dan memberinya rezeki dari arah yang tidak dia sangka-sangka. Dan barangsiapa bertawakal kepada Allah, niscaya Allah akan mencukupkan keperluannya” (QS At-Thalaq: 2-3).
Seolah mengonfirmasi ayat di atas, Rasulullah bahkan menyatakan, istighfar secara rutin dapat mengundang rezeki dari arah yang tidak kita duga. “Barangsiapa melanggengkan istighfar, Allah akan melapangkan kegalauannya, memberikan solusi atas kerumitannya, dan memberikan rezeki dari arah yang tidak dia sangka sebelumnya” (HR Ibnu Majah).
Tetapi, sekali lagi, rezeki bukan melulu harta. Hidup dijauhkan dari kemaksiatan adalah rezeki. Juga gairah untuk beribadah. Kemudahan menyerap ilmu jelas rezeki. Kesempatan beraktualisasi diri juga rezeki. Dan termasuk rezeki adalah ketika kita dihidupkan dalam lingkungan yang baik. Apalagi memiliki keluarga sakinah. Banyak orang stress akibat ditimpa problem keluarga. Seperti diingatkan Allah, “Wahai orang-orang beriman, sungguh di antara istri-istrimu dan anak-anakmu ada yang menjadi musuh bagimu. Maka berhati-hatilah terhadap mereka” (QS At-Taghabun: 14).
Ayat di atas jelas menegaskan bahwa istri dan anak potensial membuat hidup manusia merana. Harta yang melimpah tidak mampu menghapus duka ketika badai rumah tangga melanda. Begitu juga ketika penyakit mendera. Hidup kehilangan gairah. Berpenampilan serba mewah tetapi hati selalu berselimut duka.
Lingkungan Yang Sehat Menjadi Sumber Rezeki
hal-hal yang berhubungan dengan pencemaran lingkungan hidup, diantaranya adalah :
1. Penggundulan hutan secara liar yang dapat mengakibatkan banjir, erosi, tanah longsor dan sebagainya
2. Membuang sampah sembarangan, limbah industri yang mengakibatkan pencemaran air, sumber penyakit dan dan dapat memusnahkan habitat hewani dan sebagainya
3. Polusi udara menyebabkan menyebarnya penyakit bagi makhluk hidup
4. Perbuatan maksiat yang dapat mengakibatkan penyakit sosial, dekadensi moral.
Adapun untuk mengatasi pencemaran lingkungan hidup Dan mewujudkan lingkungan sehat adalah dari kesadaran manusia itu sendiri. Hal-hal yang harus diketahui dalam mengatasi pencemaran diantaranya adalah :
1. Tidak berlebihan dalam menebang hutan dan segera menggantikan dengan tumbuhan baru agar tidak mengurangi keseimbangan dan kelestarian dari fungsi tersebut.
2. Memanfaatkan sampah dan limbah industri dengan manjadikannya bermanfaat.
3. Mengurangi segala kegiatan yang dapat mencemari udara.
4. Menegakkan amar ma’ruf nahi mungkar dengan mengembalikan pada ajaran agama (Islam).
Manusia memiliki kemampuan mengubah lingkungan sehingga menimbulkan lingkungan fisik, biologis dan sosial. Hubungan timbal balik antara masing-masing lingkungan ini dengan manusia berbeda-beda sesuai dengan hukum yang berlaku dalam masing-masing lingkungan.
Mengapa lingkungan yang bersih dikatakan mampu menjadi sumber rezeki hal ini dikarenakan Lingkungan yang bersih akan memberikan dampak positif bagi masyarakat sekitar rezeki tidak hanya di ukur dengan materi ,namun sehat jasmani dan rohani pun dapat dikatakan sumber rezeki
Lingkungan yang sehat tidak akan menyebabkan masyarakat terkena penyakit sehingga dapat dikatakan lingkungan yang sehat ialah sumber rezeki
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Lingkungan sehat adalah lingkungan yang terhindar dari hal-hal yang menyebabkan gangguan terhadap kesehatan masyarakat atau anak-anak.Menjaga kebersihan lingkungan sangatlah penting karena dengan menjaga kebersihan lingkungan dapat menjamin anggota keluarga hidup sehat dan terhindar dari berbagai penyakit dengan demikian maka lingkungan itulah yang disebut lingkungan sehat.
Lingkungan sehat menjadi sumber rezeki ,dalam agama islam manusia telah ditugaskan untuk menjadi khalifah dimuka bumi agar senantiasa menjaga dan merawat kebersihan lingkungan jika lingkungan bersih dan sehat maka rezeki akan datang sebaliknya jika lingkungan kotor dan tidak sehat serta terjadi kerusakan di muka bumi maka Allah SWT Akan murka dan rezeki menjadi sulit di dapat.
Saran
Saya mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu sehingga makalah ini dapat diselesaikan sesuai dengan waktunya.Saya pun sebagai penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata baik,untuk itu saya berharap kritik dan saran yang membangun dari pembaca agar makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua.
DAFTAR PUSTAKA
Jakarta. 1983, Islam Untuk Pengembangan Ilmu Pengetahuan dan Lingkungan Hidup, Badan Penelitian dan Pengembangan Agama, Jakarta.
Djamil, Damanhuri, 1985, Kesatupaduan Manusia dan Alam, Pustaka, Bandung
LINGKUNGAN YANG SEHAT SEBAGAI SUMBER REZEKI
DI SUSUN OLEH :
KELOMPOK 8 (KEUANGAN A2)
MULIANA
:
1661201243
A MISBAHUDDIN
:
1661201311
AINUL HAKIM
:
1661201380
HARJUM
:
1661201169
UNIVERSITAS MUSLIM MAROS
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
YAYASAN PERGURUAN ISLAM MAROS
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat serta karunia-Nya sehingga kami berhasil menyelesaikan makalah yang berjudul “LINGKUNGAN YANG SEHAT SEBAGAI SUMBER REZEKI ”. Dari makalah ini semoga dapat memberikan informasi kepada kita semua bahwa lingkungan yang sehat merupakan suatu penting. Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun selalu kami harapkan demi kesempurnaan makalah ini.Akhir kata, kami sampaikan terimakasih kepada semua pihak yang telah berperan tanggung jawab serta dalam penyusunan makalah ini dari awal sampai akhir. Semoga Allah SWT senantiasa meridhai segala usaha kita. Aamiin.
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ii
DAFTAR ISI.............................................................................................................................iii
BAB I 1
PENDAHULUAN 1
A.Latar Belakang 1
B.Rumusan Masalah 1
C. T ujuan 1
BAB II 2
PEMBAHASAN 2
A. Alam dan kehidupan 2
B. Pengertian Lingkungan Sehat 2
C. Ciri-ciri Lingkungan Sehat 3
D. Rezeki 3
E. Lingkungan Yang Sehat Menjadi Sumber Rezeki 5
BAB III 7
PENUTUP 7
A. Kesimpulan 7
B. Saran 7
DAFTAR PUSTAKA 8
BAB I
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Agama sebagai sumber nilai dapat merubah alam dan lingkungan menjadi suatu sumber kehidupan dan rezeki yang positif (manfaat) maupun negatif (madarat). Sebagian ahli pikir mencoba menggunakan Islam sebagai sistem nilai dan norma untuk memecahkan masalah kehidupan seluruh makhluk di bumi ini sebagai ungkapan rasa tanggung jawab. Lingkungan hidup merupakan satu kesatuan sistem dan memiliki hubungan yang sanagat banyak dengan penghuni, banyak interaksi dan korelasinya. Lingkungan hidup dalam pandangan Islam tidak terlepas dari proses penciptaan Allah yang tidak secara kebetulan. Kejadian alam semesta yang sistematik mengarahkan manusia agar mampu menghayati wujud, keesaan dan kebesaran Allah. Mengingat karena semua kerusakan atau pencemaran lingkungan disebabkan karena ulah manusia, maka amar ma’ruf nahi mungkar adalah cara terbaik untuk menanggulangi hal tersebut dengan tinjauan secara teologis dan fenomenologis.
B.Rumusan Masalah
Bagaimana hubungan antara lingkungan dan agama
Bagaimana pengaruh islam terhadap lingkungan yang sehat
Bagaimana lingkungan yang sehat dapat mengundang rezeki
C. T ujuan
Mengetahui hubungan antara lingkungan dan agama
Mengetahui pengaruh islam terhadap lingkungan yang sehat
Mengetahui bagaimana lingkungan yang sehat dapat mengundang rezeki
BAB II
PEMBAHASAN
Alam dan kehidupan
Alam dan kehidupan merupakan lingkungan hidup manusia dalam sistem alam semesta. Dengan sistem nilai dan norma tertentu, manusia dapat merubah alam menjadi suatu sumber kehidupan yang positif (manfaat) maupun negatif (mudarat), yang lalu memiliki dampak pada nature. Dampak manfaat akan membawa manusia pada kebahagiaan, kesejahteraan atau kemuliaan. Sedang dampak mudarat bisa menyebabkan kehancuran kehidupan manusia sendiri.
Lingkungan hidup adalah sistem yang merupakan kesatuan ruang dengan semua benda, daya, keadaan, dan makhluk hidup, termasuk di dalamnya manusia dan perilakunya yang mempengaruhi kelangsungan perikehidupan dan kesejahteraan manusia serta makhluk hidup lainnya sebagaimana Firman Allah dalam Qur’an Surat Al-Baqoroh ayat 164 “Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi, silih bergantinya malam dan siang, bahtera yang berlayar di laut membawa apa yang berguna bagi manusia, dan apa yang Allah turunkan dari langit berupa air, lalu dengan air itu Dia hidupkan bumi sesudah mati (kering) nya dan dia sebarkan di bumi itu segala jenis hewan, dan pengisaran angin dan awan yang dikendalikan antara langit dan bumi ; sungguh terdapat tanda-tanda (keesaan dan kebesaran Allah) bagi kaum yang memikirkan .
Pengertian Lingkungan Sehat
Lingkungan adalah Kombinasi antara kondisi fisik yang mencakup keadaan sumber daya alam seperti tanah, air, energi surya, mineral, serta flora dan fauna yang tumbuh di atas tanah maupun di dalam lautan, dengan kelembagaan yang meliputi ciptaan manusia seperti keputusan bagaimana menggunakan lingkungan fisik tersebut. Lingkungan terdiri dari komponen abiotik dan biotik. Komponen abiotik adalah segala yang tidak bernyawa seperti tanah, udara, air, iklim, kelembaban, cahaya, bunyi. Sedangkan komponen biotik adalah segala sesuatu yang bernyawa seperti tumbuhan, hewan, manusia dan mikro-organisme (virus dan bakteri).
Sehat adalah Merupakan sebuah keadaan yang tidak hanya terbebas dari penyakit tetapi juga meliputi seluruh aspek kehidupan manusia yang meliputi aspek fisik, emosi social dan spiritual. Perwujudan indifidu yang diperoleh melalui melalui kepuasan dalam berhubungan dengan orang lain. Perilaku yang sesuai dengan tujuan perawatan diri yang kompeten sedangkan penyesuaian diperlukan untuk mempertahankan stabilitas dan intregitas structural. Jadi bisa di simpulkan, bahwa penegrtian Lingkungan sehat adalah lingkungan yang terhindar dari hal-hal yang menyebabkan gangguan terhadap kesehatan masyarakat atau anak-anak.Menjaga kebersihan lingkungan sangatlah penting karena dengan menjaga kebersihan lingkungan dapat menjamin anggota keluarga hidup sehat dan terhindar dari berbagai penyakit
Ciri-ciri Lingkungan Sehat
untuk menciptakan lingkungan yang sehat tidak sulit yaitu bias di mulai dari hal-hal kecil yang terkadang sering di lupakan oleh banyak orang. Missal
Udara yang segar yang tidak mengandung polusi
membuang sampah sekecil apapun pada tempat yang di sediakan
bersih dan terbebas dari kontaminasi kotoran dari lingkungan sekitar.
Bila lingkungan kotor masih terus di biarkan, maka sejumlah penyakit akan menjadi ancaman bagi masyarakat. Seperti penyakit DBD, malaria, TBC, hingga penyakit cikumunya.
Surat Al An’am ayat 141 -142 Sebagai agama yang rahmatan lil alamin (kasih bagi alam semesta; surat 21 ayat 107), maka sudah sewajarnya apabila Islam menjadi pelopor bagi pengelolaan lingkungan sebagai manifestasi dari rasa kasih bagi alam semesta tersebut. Selain melarang membuat kerusakan di muka bumi, Islam juga mempunyai kewajiban untuk menjaga lingkungan yang bersih,
Rezeki
Sekiranya ada kata yang begitu akrab di telinga semua orang, itulah rezeki. Tidak ada orang yang tidak mengharapkan rezeki. Bahkan, muara dari hampir setiap usaha manusia adalah mencari rezeki. Pendidikan, kedudukan, dan pekerjaan kerap dimaknai sebagai wasilah menuju rezeki. Sayang, makna rezeki pada sebagian orang telah mengalami penyempitan.
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), rezeki adalah segala sesuatu pemberian Tuhan yang dipakai untuk memelihara kehidupan. Dengan demikian, rezeki bukan melulu makanan dan uang. Masih banyak rezeki yang kita terima bukan berwujud materi atau benda. Bahkan, menurut Rasulullah, “dua nikmat (rezeki) yang sering dilupakan kebanyakan orang adalah kesehatan dan kesempatan” (HR Bukhari).
Dalam hidup ini, ada dua jenis rezeki yang diberikan Allah kepada manusia: rizqi kasbi (bersifat usaha) dan rizqi wahbi (hadiah). Rizqi kasbi diperoleh lewat jalur usaha dan kerja. Terutama jika menyangkut kekayaan dunia, rezeki jenis ini tidak mensyaratkan kualitas keimanan penerimanya. Tidak jarang kita jumpai orang yang ingkar kepada Allah tetapi hidupnya sukses.
Selain sebagai hasil kerja, karena rizqi kasbi memang berasal dari sifat rahman atau pemberian Allah. Rumusnya, siapa mau berusaha, dia akan dapat. Karena itu, rezeki berupa kekayaan dunia tidak selalu mencerminkan cinta Allah kepada pemiliknya. Juga karena kekayaan harta memang tidak bernilai di hadapan Allah. “Sekiranya bobot kenikmatan dunia di sisi Allah seberat sayap nyamuk, maka Dia tidak akan memberi minum kepada orang kafir meski hanya seteguk air” (HR Tirmidzi).
Lain dari itu adalah rizqi wahbi. Rezeki ini datangnya di luar prediksi pikiran manusia. Kadang malah tidak memerlukan jerih payah. Pegawai rendahan bisa saja memiliki harta melimpah. Kiai desa yang miskin papa mendadak mendapatkan biaya haji dari pemerintah. Itulah rizqi wahbi. Perolehannya lebih karena sifat rahim atau kasih sayang Allah.
Itulah kenapa yang paling berpeluang mendapatkan rizqi wahbi adalah hamba yang bertakwa. Kesuksesan orang bertakwa itu lebih ditentukan oleh kualitas keimanannya daripada profesinya. “Barangsiapa yang bertakwa kepada Allah, Dia akan memberinya jalan keluar. Dan memberinya rezeki dari arah yang tidak dia sangka-sangka. Dan barangsiapa bertawakal kepada Allah, niscaya Allah akan mencukupkan keperluannya” (QS At-Thalaq: 2-3).
Seolah mengonfirmasi ayat di atas, Rasulullah bahkan menyatakan, istighfar secara rutin dapat mengundang rezeki dari arah yang tidak kita duga. “Barangsiapa melanggengkan istighfar, Allah akan melapangkan kegalauannya, memberikan solusi atas kerumitannya, dan memberikan rezeki dari arah yang tidak dia sangka sebelumnya” (HR Ibnu Majah).
Tetapi, sekali lagi, rezeki bukan melulu harta. Hidup dijauhkan dari kemaksiatan adalah rezeki. Juga gairah untuk beribadah. Kemudahan menyerap ilmu jelas rezeki. Kesempatan beraktualisasi diri juga rezeki. Dan termasuk rezeki adalah ketika kita dihidupkan dalam lingkungan yang baik. Apalagi memiliki keluarga sakinah. Banyak orang stress akibat ditimpa problem keluarga. Seperti diingatkan Allah, “Wahai orang-orang beriman, sungguh di antara istri-istrimu dan anak-anakmu ada yang menjadi musuh bagimu. Maka berhati-hatilah terhadap mereka” (QS At-Taghabun: 14).
Ayat di atas jelas menegaskan bahwa istri dan anak potensial membuat hidup manusia merana. Harta yang melimpah tidak mampu menghapus duka ketika badai rumah tangga melanda. Begitu juga ketika penyakit mendera. Hidup kehilangan gairah. Berpenampilan serba mewah tetapi hati selalu berselimut duka.
Lingkungan Yang Sehat Menjadi Sumber Rezeki
hal-hal yang berhubungan dengan pencemaran lingkungan hidup, diantaranya adalah :
1. Penggundulan hutan secara liar yang dapat mengakibatkan banjir, erosi, tanah longsor dan sebagainya
2. Membuang sampah sembarangan, limbah industri yang mengakibatkan pencemaran air, sumber penyakit dan dan dapat memusnahkan habitat hewani dan sebagainya
3. Polusi udara menyebabkan menyebarnya penyakit bagi makhluk hidup
4. Perbuatan maksiat yang dapat mengakibatkan penyakit sosial, dekadensi moral.
Adapun untuk mengatasi pencemaran lingkungan hidup Dan mewujudkan lingkungan sehat adalah dari kesadaran manusia itu sendiri. Hal-hal yang harus diketahui dalam mengatasi pencemaran diantaranya adalah :
1. Tidak berlebihan dalam menebang hutan dan segera menggantikan dengan tumbuhan baru agar tidak mengurangi keseimbangan dan kelestarian dari fungsi tersebut.
2. Memanfaatkan sampah dan limbah industri dengan manjadikannya bermanfaat.
3. Mengurangi segala kegiatan yang dapat mencemari udara.
4. Menegakkan amar ma’ruf nahi mungkar dengan mengembalikan pada ajaran agama (Islam).
Manusia memiliki kemampuan mengubah lingkungan sehingga menimbulkan lingkungan fisik, biologis dan sosial. Hubungan timbal balik antara masing-masing lingkungan ini dengan manusia berbeda-beda sesuai dengan hukum yang berlaku dalam masing-masing lingkungan.
Mengapa lingkungan yang bersih dikatakan mampu menjadi sumber rezeki hal ini dikarenakan Lingkungan yang bersih akan memberikan dampak positif bagi masyarakat sekitar rezeki tidak hanya di ukur dengan materi ,namun sehat jasmani dan rohani pun dapat dikatakan sumber rezeki
Lingkungan yang sehat tidak akan menyebabkan masyarakat terkena penyakit sehingga dapat dikatakan lingkungan yang sehat ialah sumber rezeki
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Lingkungan sehat adalah lingkungan yang terhindar dari hal-hal yang menyebabkan gangguan terhadap kesehatan masyarakat atau anak-anak.Menjaga kebersihan lingkungan sangatlah penting karena dengan menjaga kebersihan lingkungan dapat menjamin anggota keluarga hidup sehat dan terhindar dari berbagai penyakit dengan demikian maka lingkungan itulah yang disebut lingkungan sehat.
Lingkungan sehat menjadi sumber rezeki ,dalam agama islam manusia telah ditugaskan untuk menjadi khalifah dimuka bumi agar senantiasa menjaga dan merawat kebersihan lingkungan jika lingkungan bersih dan sehat maka rezeki akan datang sebaliknya jika lingkungan kotor dan tidak sehat serta terjadi kerusakan di muka bumi maka Allah SWT Akan murka dan rezeki menjadi sulit di dapat.
Saran
Saya mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu sehingga makalah ini dapat diselesaikan sesuai dengan waktunya.Saya pun sebagai penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata baik,untuk itu saya berharap kritik dan saran yang membangun dari pembaca agar makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua.
DAFTAR PUSTAKA
Jakarta. 1983, Islam Untuk Pengembangan Ilmu Pengetahuan dan Lingkungan Hidup, Badan Penelitian dan Pengembangan Agama, Jakarta.
Djamil, Damanhuri, 1985, Kesatupaduan Manusia dan Alam, Pustaka, Bandung